Have an account?
Posted by Unknown on Friday 19 March 2010 in

Ketika kecil dulu, beberapa diantara kita tentu tidak asing dengan sebuah permainan yang disebut dengan ular tangga. Permainan ini sering sekali dianggap sebagai permainan yang mengandalkan keberuntungan. Ya, karena hanya dengan menggelindingkan sebuah dadu dan kemudian kita melangkahkan bidak kita sejumlah noktah yang berada pada dadu tersebut. Lebih dari itu, kalo kita memaknai bagaimana seseorang dikatakan menang dalam ular tangga, ternyata butuh perjuangan yang sangat panjang. Terkadang ketemu dengan tangga yang membawa kita kepada posisi yang lebih tinggi. Dan ketika sudah berada pada posisi yang lebih tinggi, terkadang kita ketemu dengan ular yang memaksa kita untuk turun posisi. Ya, begitulah kehidupan, kadang naik kadang turun. Satu hal lagi, ketika sudah akan ketemu dengan titik terakhir, ternyata kadang kita tidak menemukan noktah yang menunjukkan jumlah langkah untuk mencapai titik tersebut. Kadang lebih dan memaksa kita untuk mundur terlebih dahulu, kadang kurang. Ya begitulah kehidupan, biarlah indah pada waktunya.

Pada kesempatan kali ini, kita tidak akan banyak bercerita tentang keberuntungan dan perjuangan untuk mencapai sebuah keberhasilan. Kita juga tidak akan membahas sebuah perjudian yang dilakukan dengan menggelindingkan atau menguncalkan (kata salah seorang dosen probabilita dan statistika ketika duduk di bangku kuliah dulu) sebuah dadu. Lha terus mbahas apa donk…mbahas ular aja halah. Sahabat kreatif, kalo kita mau cermat dengan sebuah benda bernama dadu, kita tidak akan menemui dadu yang tidak bernoktah. Dadu yang normal, yang memiliki enam sisi (karena dulu dosen yang saya ceritakan diatas katanya pernah mencoba mencari dadu bersisi delapan sampe ke negeri cina, kayak menuntut ilmu aja ya sampe ke negeri cina hehe..) selalu memiliki noktah pada setiap sisinya. Dari noktah bermata satu sampe noktah bermata enam. Sudahkah sahabat kreatif menangkap apa yang saya maksudkan???

Jujur saja sich saya tidak yakin sahabat kreatif bisa menangkap maksud saya, lagian saya memang tidak menguncalkan maksud saya, sehingga wajar saja sahabat kreatif tidak bisa menangkap maksud saya hehe….

Sahabat kreatif, dadu bermata enam tersebut pada dasarnya memberikan kita sebuah pesan dan motivasi yang luar biasa dan super, bahwa yang namanya kehidupan itu harus tetap berjalan, apapun yang terjadi, apapun yang harus kita hadapi, kita harus tetap melangkah dan berjalan, baik sedikit ataupun banyak. Apakah berjalan hanya satu langkah, apakah dua langkah lebih-lebih kita mampu berjalan enam langkah, sehingga kita bisa dengan lebih cepat meraih apa yang kita tuju. Lebih cepat lebih baik kalo kata salah satu pasangan capres-cawapres. Dadu tersebut seolah memberikan pesan juga untuk tidak pernah surut walau selangkah dan tidak henti walau sejenak untuk meraih cita kita.

Sahabat kreatif, masihkah kita tetap terdiam terpaku dan memasang standar dan akhirnya ga jalan?? Sepertinya kita perlu menengok kembali dadu kita, jangan-jangan ada sisi yang tidak ada noktahnya. Kalo seperti itu berarti kita perlu menggambar noktah pada dadu kita sehingga kita akan selalu berjalan dan tidak stagnan. Kalo perlu gambar di dadu kita sebanyak seratus noktah, biar kalo seperti maen ular tangga, sekali start kita bisa langsung mencapai tujuan, sampe gambar piala hehehe….

Bagaimana dengan sahabat kreatif, masih punya dadu tak bernoktah dan ga berani menguncalkannya, atau berani menggambar banyak noktah di dadu kita dan kemudian diuncalkan biar bisa berjalan lebih cepat???ayo..uncalkan dadumu…

0 Responses to “Dadu Bernoktah Seratus”:

Post a Comment